1.
Pengertian pijat bayi
Pijat bayi adalah terapi
sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat bayi adalah
seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad
tahun silam. Bahkan telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia. Sentuhan dan pijat pada bayi dapat memberikan
jaminan kontak tubuh berkelanjutan sehingga dapat mempertahankan perasaan aman
pada bayi (Roesli, 2001).
Pijat (Touch) adalah sentuhan alamiah pada bayi yang dapat berupa
tindakan mengusap, mengurut atau memijat dengan tekanan ringan atau berupa elusan (±1 – 2 mm) menggunakan telapak
tangan / jari dengan gerakan teratur dan berirama pada seluruh tubuh bayi. Jika
dilakukan secara teratur, maka sentuhan ini merupakan stimulasi dan intervensi
yang memberi banyak manfaat untuk bayi. Pijat bayi akan memberikan rangsangan,
komunikasi verbal, dan perwujudan rasa cinta kasih orangtua terhadap bayi.
Sehingga stimulasi pijat ini seharusnya dilakukan sendiri oleh ibu ataupun ayah
dari bayi yang tentunya telah mendapatkan pelatihan (Irawan, 2010).
2. Manfaat pijat bayi
Menurut Roesli (2001), berdasarkan hasil laporan
penelitian para pakar pijat bayi memiliki banyak
manfaat,
diantaranya sebagai berikut:
a.
Meningkatkan Berat Badan dan Pertumbuhan Anak
Penelitian
oleh Field & Scafidi (1986 & 1990), pada 20 bayi prematur BB 1.280 dan 1.176 gram,
dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan BB per hari 20% - 47%
lebih banyak dari yang tidak dipijat. Selain itu, penelitian yang dilakukan Schanberg
(1989) mengatakan bahwa tanpa dilakukannya rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi
penurunan hormone pertumbuhan.
b.
Meningkatkan Konsentrasi Bayi
& Membuat Bayi Tidur Lebih Lelap
Bayi yang dipijat akan tidur lebih lelap dan pada waktu bangun konsentrasinya akan
lebih penuh. Di Touch
Research Institute, Amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok anak
dengan pemberian soal matematika. Pemijatan dilakukan 2 x 15 menit selama 5 minggu. Kemudian diberikan lagi soal matematika & waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setengah dari waktu terdahulu, selain itu tingkat
kesalahannya hanya sebanyak 50% dari
sebelum dipijat.
c.
Membina Ikatan Kasih Sayang
Orang Tua (Bonding)
Sentuhan
dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan
jalinan kasih diantara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua
adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara
potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.
d.
Meningkatkan Produksi ASI
Berdasarkan penelitian
Cynthia Mersmann, ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih
banyak.
Sehingga pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI peras dengan demikian periode
waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan.
Pada keadaan tertentu, pijat
bayi dapat memberikan manfaat tambahan seperti dalam kasus bayi dengan sakit
perut, asma, bayi yang dilahirkan melalui bedah Caesar, bayi dari ibu HIV/pecandu kokain, orang tua masih remaja
atau orang tua angkat (Roesli, 2001).
3.
Mekanisme dasar pemijatan (fisiologi pijat bayi)
Menurut Roesli (2001), mekanisme dasar
pemijatan bayi adalah sebagai berikut:
a.
Beta-endorphin mempengaruhi mekanisme
pertumbuhan pada anak
Pijatan
akan menimbulkan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989,
Schanberg dari Duke University Medical
School melakukan pemijayan pada bayi – bayi tikus. Pakar ini menemukan jika
hubungan taktil ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyebabkan penurunan enzim
ODC (ornithine decarboxylase), enzim yang
menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan yang berpengaruh terhadap
penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.
b.
Nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan pada anak
Penelitian Field dan
Schanberg (1986) menunjukkan bahwa bayi yang dipijat
mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10)
menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Penyerapan makanan akan
menjadi lebih baik, Sehingga berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang
tidak dipijat.
c.
Aktivitas nervus vagus meningkatkan volume asi
Penyerapan makanan menjadi
lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus
vagus menyebabkan bayi cepat lapar dan akan lebih sering menyusu pada Ibunya.
Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan lebih
banyak diproduksi jika semakin banyak diminta.
d.
Produksi serotonin meningkatkan
daya tahan tubuh anak
Pemijatan
akan meningkatkan aktivitas Neurotransmiter Serotinin, yaitu meningkatkan
kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat Glukokortikoid (Adrenalin,
hormon stress). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon
adrenalin sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terutama Imunoglobin M dan Imunoglobin G.
e.
Perubahan gelombang otak
membuat bayi tidur lebih lelap
Pijat bayi
akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan atau
konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak.
Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alfa dan meningkatkan
gelombang beta dan teta, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (elektro enchophalogram).
untuk info selengkapnya hubungi no 085758242893